FuDiMas: Jurnal Fuad Pengabdian Masyarakat
https://ejournal.iain-manado.ac.id/fudimas
<p>FuDiMas: Jurnal Fuad Pengabdian Masyarakat</p>Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Manadoen-USFuDiMas: Jurnal Fuad Pengabdian MasyarakatPembentukan dan Pembinaan Keluarga Sadar Hukum dan Agama: Narapidana Wanita Rutan Kelas II Pangkep
https://ejournal.iain-manado.ac.id/fudimas/article/view/1571
<p>Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan pemahaman keagamaan narapidana wanita di Rutan Kelas II Kabupaten Pangkep, melalui materi <em>Keluarga Sadar Hukum dan Agama</em>. Permasalahan yang dihadapi warga binaan perempuan umumnya berkaitan dengan ketidaktahuan terhadap hak dan kewajiban hukum, serta minimnya pemahaman keagamaan yang membebaskan dan memberdayakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2025, bekerja sama dengan PD Aisyiyah Kabupaten Pangkep sebagai pelaksana, dan menghadirkan Dr. Nur Farida Hamid, M.A sebagai narasumber utama. Materi pengabdian mencakup dua aspek utama, yakni edukasi hukum yang menjelaskan perlindungan hukum bagi perempuan dalam rumah tangga, dan pembinaan keagamaan yang menekankan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dengan pendekatan spiritual, etis, dan kesetaraan gender. Metode pelaksanaan dilakukan secara partisipatif melalui ceramah interaktif dan sesi tanya jawab. Evaluasi dilakukan secara kualitatif melalui observasi dan tanggapan peserta dalam sesi diskusi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa narapidana wanita menunjukkan respons positif, dengan adanya peningkatan kesadaran atas posisi hukum mereka dan keterbukaan dalam memahami agama sebagai sumber nilai yang membebaskan. Kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi awal dalam upaya pemberdayaan warga binaan perempuan melalui pendekatan hukum dan keagamaan yang holistik.</p>Nur FaridaSt Nur Syahidah Dzatun NurainMuhammad Saad BaharuddinViona PanguliliWa Umi
##submission.copyrightStatement##
2025-07-302025-07-30201112Revitalisasi Dakwah Berbasis Ekoteologi:
https://ejournal.iain-manado.ac.id/fudimas/article/view/1600
<p>Wilayah pesisir Indonesia menghadapi kerusakan lingkungan akibat kurangnya kepedulian menjaga kebersihan, terutama pencemaran sampah yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem pesisir. Kondisi ini menuntut pendekatan komprehensif yang tidak hanya menekankan aspek ekologis, tetapi juga sosial dan keagamaan. Islam melalui konsep ekoteologi memandang manusia sebagai khalifah yang berkewajiban menjaga alam sebagai amanah Ilahi. Dakwah berbasis ekoteologi dapat menjadi media strategis untuk menginternalisasi nilai keagamaan sekaligus mendorong perilaku peduli lingkungan. Artikel ini menganalisis implementasi program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dosen dan mahasiswa di Minahasa Utara dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat pesisir. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembersihan pantai dan bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis dengan metode partisipatif dan edukatif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi, ulama, dan masyarakat mampu memperkuat kesadaran ekologis serta kepedulian sosial berbasis nilai agama. Dengan demikian, dakwah ekoteologi bukan hanya sarana penyampaian pesan normatif, tetapi juga strategi transformatif dalam membangun kesadaran kolektif menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.</p>St. Nur Syahidah Dzatun NurainMardan UmarSahari SahariRahmawaty RahmawatyRohit Mahatir ManeseMusafar MusafarRidzki Kurniawan MangkartoNur Allan LasidoLisa Anjani SiwiNovan Priatman MaratingNurul Istithaah Ade PramistyViona PanguliliIndah UnoNurhayati PutriAmiruddin AmiruddinMohammad Rifq Sunarto MolamahuAdinda AliLaziardi Digdaya MakalalagRillya Kalsum Gobel
##submission.copyrightStatement##
2025-06-302025-06-302011326Internalisasi Nilai Ekoteologis Dan Psikologi Seksual Untuk Pencegahan Kekerasan Seksual Di Kalangan Santri Pondok Pesantren
https://ejournal.iain-manado.ac.id/fudimas/article/view/1671
<p>Kekerasan seksual di pesantren sering muncul akibat relasi kuasa yang timpang, rendahnya literasi seksual, serta belum optimalnya internalisasi nilai-nilai keagamaan yang humanistik dan berlandaskan ekoteologi. Pengabdian ini bertujuan mengintegrasikan nilai ekoteologis yang menekankan hubungan harmonis dan penghormatan martabat sesama makhluk dengan edukasi psikologi seksual sebagai upaya preventif kekerasan seksual di kalangan santri. Kegiatan dilaksanakan melalui seminar interaktif meliputi penyampaian materi, diskusi kelompok, refleksi nilai, dan sesi tanya jawab. Hasil pre-test menunjukkan 58,62% santri belum memahami ekoteologi dan konsep dasar pendidikan seksual. Setelah seminar, pemahaman meningkat signifikan menjadi 83,59%, dengan kenaikan 42,21%. Santri juga menunjukkan peningkatan kesadaran spiritual-humanistik, kemampuan mengenali risiko kekerasan seksual, serta komitmen untuk terlibat aktif dalam pencegahan kekerasan di lingkungan pesantren. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi ekoteologi dan psikologi seksual efektif memperkuat kesadaran moral serta budaya anti-kekerasan di pesantren.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> <em>ekoteologi, psikologi seksual, santri, pesantren, pencegahan kekerasan seksual</em>.</p>Zulkifli MansyurAris SolemanSiti AisaNur Evira Anggrainy
##submission.copyrightStatement##
2025-11-192025-11-192012734Pengembangan Wisata Budaya Pesisir Berbasis Partisipasi Komunitas Lokal di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara
https://ejournal.iain-manado.ac.id/fudimas/article/view/1674
<p>Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi wisata budaya pesisir berbasis partisipasi komunitas lokal di Desa Bulutui, Kabupaten Minahasa Utara. Kegiatan dilaksanakan melalui identifikasi potensi budaya, inventarisasi daya tarik wisata, wawancara dengan komunitas lokal, serta sosialisasi pemahaman tentang pengelolaan wisata berbasis budaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat berbagai potensi budaya seperti ritual adat, kuliner tradisional, kerajinan, musik lokal, dan kekayaan alam pesisir yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya. Namun, pemahaman masyarakat mengenai pentingnya identitas budaya dalam pengembangan pariwisata masih terbatas. Kegiatan ini berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya lokal, memperkuat partisipasi komunitas, dan menyediakan rekomendasi dasar untuk pengembangan wisata budaya secara berkelanjutan di Desa Bulutui.</p> <p>Keywords: cultural tourism, community participation, coastal society, village tourism development, North Minahasa.</p>Nur Evira AnggrainyMuhammad Kamil Jafar NTaufani TaufaniAli AminHadirman HadirmanRukmina GonibalaRahman Mantu
##submission.copyrightStatement##
2025-11-202025-11-202013548