Equal Legal Standing of Citizens in Judicial Review of Constitutional Court Law: A Multicultural Perspective to Achieve Legal Certainty
Abstract
The phrase of Indonesian citizen that quotes in Article 51 Paragraph 1 of Law Number 8 of 2011 about the Constitutional Court provides the widest possible opportunity for the Indonesian people to contest their rights. A Constitutional Court’s judge as an Indonesian citizen has the same rights in filing a lawsuit regarding his legal interests related to the review of the Constitutional Court Law. This study contains two results. First, the right to file a petition is the right to file a lawsuit or petition to the Constitutional Court. However, in reviewing Legal Certainty in the second discussion, a Constitutional Court judge should be prohibited from reviewing the Constitutional Court Law as it violates Legal Principles, that a Judge cannot be a Judge for himself. From a multicultural perspective, every Indonesian citizen regardless of ethnic, religious or gender background has equal rights to file a judicial review petition to the Constitutional Court. This reflects the spirit of unity in diversity and equality contained in the 1945 Constitution. However, there still needs to be restrictions to avoid conflicts of interest. By upholding the principles of legal certainty and justice, the Indonesian judiciary system can realize the noble ideals of the nation..
References
/PUU-XI/2013 (Indonesia Constitutional Court 2013).
Achmad, A. (2002). Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis. Jakarta: Gunung Agung.
Alim, M. (2010). Asas-Asas Hukum Modern dalam Hukum Islam. Jurnal Media Hukum, 151-161.
Antari, K. W., Windari, R. A., & Mangku, D. G. (2019). Tinjuan Yuridis mengenai Antynomy Normen (Konflik Norma) Antara Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar-Dasar Pokok Agraria dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal terkait Jangka Waktu Perolehan Hak Atas Tanah. Jurnal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha, 88-99
Ardianti, S. (2022). Hakim Ada Tiga Golongan. Shahih: Jurnal Ilmu Kewahyuan, 53-61.
Ashhiddiqie, J. (2006). Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Paska Reformasi . Jakarta: Sekretaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Asshiddiqie, J. (2017). Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
BIBLIOGRAPHY Bisri, C. H. (1997). Peradilan Islam dalam Tatanan Masyrakat Indonesia. Bandung: Rosda Karya.
Budiaharjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia.
CST, K., Christine, R, E., Palendeng, & Mamahit, G. N. (2009). Kamus Istilah Hukum. Jakarta: Grafindo.
Clarissa, O. (2022). Dilema Penerapan Asas Nemo Judex Idoneus In Propria Causa dengan Asas Ius Curia Novit dalam mempertahankan imparsialitas Hakim Mahkamah Konstitus. Universitas Surabaya.
Djali, B. (2012). Peradilan Islam. Jakarta: AMZAH.
Djohansyah. (2008). Reformasi MA Menuju Indepedensi Kekuasaan Kehakiman . Jakarta: Saint Blanc.
Dwijono, A. T., & Mukhlis, M. (2023). Pengembangan Budaya Konstitusi Bagi Generasi Milenial pada Kegiatan Masa Orientasi Siswa Baru SMA YP Unila Bandar Lampung. Sakai Sambayan, 44-49
Gede, D. P. (2008). Yudisial Review dan Welafre State, Kumpulan Pemikiran. Jakarta: Sekjen dan Kepanteraan MK.
Haryono. (2008). Konstitusi sebagai Rumah Bangsa Pemikiran Hukum. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Malafi, Y. (2010). Benturan Asas Nemo Judex Idoneous in Propria Casusa dan Asas Ius Curia Novit. Jurnal Konstitusi.
Makmur, S. (n.d.). Budaya Hukum dalam Masyarakat Multikultural. Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 383-410.
Mustofa, W. S. (2013). Kode Etik Hakim. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Marzuki, P. M. (2010). Penelitian Hukum. Jakarta: Pranada Media Group.
MD, M. (2000). Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mertokusumo, S. (1998). Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta: Liberty.
Mukti, A. (2001). Konsepsi Ideal MA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prasetianingsih, R. (2011). Budaya Konstitusi (Constitutional Culture) di Indonesia Pasca Keberadaan Mahkamah Konstitusi. Universitas Indonesia, 1.
Purwendah, E. K. (n.d.). Pergeseran Asas Pointd'Interetpointd'Action Dalam Gugatan Citizen Law Suit Dan Actio Popularis. Media Neliti, 1-11.
Rahman, I. N., Triningsih, A., W, A. H., & Kurniawan, N. (2011). Dasar Pertimbangan Yuridis Kedudukan Hukum (Legal Standing) Kesatuan Masyarakat Hukum Adat dalam Proses Pengujian Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi. Pusat Penelitian dan Pengkajian Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 1-38.
Ramdan, A. (2014). Problematika Legal Standing Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 737-758.
Rato, D. (2010). Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Ruman, Y. S. (2012). Keadulan Hukum dan Penerapannya dalam Pengadilan. Humaniora, 348.
Safa'at. (2010). Pengujian Ketentuan Penghapusan Norma dalam Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 1-28.
Siahaan, M. (2006). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia . Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Siaahan, M. (2015). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi RI. Jakarta: Sinar Grafika.
Smith, R. K. (2008). Hukum Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UI.
Subiyanto, A. E. (2012). Prospek Mahkamah Konstitusi sebagai Pengawal dan Penafsir Konstitusi. Esa Unggul, 1-16.
Susanti, D. O., & Efendi, A. (2014). Penelitian Hukum (Legal Research). Jakarta: Sinar Grafika.
Syahrini, R. (1999). Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Zulaikha, S. (2014). Etika Profesi Hakim dalam Perspektif Hukum Islam. Al-'Adalah, 89-101.
Zulfadi, M., Abdullah, K., & Nur, F. (2016). Penegakan Hukum yang Responsif dan Berkeadilan sebagai Instrumen Perubahan Sosial untuk Membentuk Karakter Bangsa. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa dalam Rangka Daya Saing Global (pp. 265-284). Makassar: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar & Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia.
Copyright (c) 2023 Ahmad Subhan, Dominikus Rato, Bayu Dwi Anggono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.