Pendampingan Pengukuran Ulang Arah Kiblat Di Masjid Solemandungan
Abstract
Kegiatan bimbingan teknis di Desa Solimandungan Dua ini menangani permasalahan lama terkait arah kiblat masjid yang memicu kontroversi di masyarakat. Dari 983 penduduk yang mayoritas Muslim, pandangan terbagi: sebagian menganggap ketepatan arah kiblat penting untuk sahnya ibadah, sementara lainnya merasa hal tersebut kurang krusial dengan merujuk pada ayat Al-Quran bahwa Allah hadir di segala arah. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya arah kiblat, menjelaskan pandangan yang berbeda, dan mendorong kesepakatan demi terciptanya harmoni dalam beribadah. Kegiatan meliputi pelatihan teknis pengukuran arah kiblat menggunakan theodolit dan teknik bayangan matahari. Diskusi memperkenalkan konsep ketepatan arah kiblat dan berbagai pandangan masyarakat, sementara sesi praktis mengajarkan penggunaan alat ukur secara akurat. Hasil menunjukkan antusiasme peserta, pemahaman yang meningkat, serta penghargaan terhadap perbedaan pendapat. Keterlibatan aktif tokoh agama dan pejabat setempat memperkuat dukungan, menciptakan solusi praktis dan keharmonisan dalam beribadah.