https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/issue/feed Jurnal JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) 2024-09-02T02:57:41+00:00 Muhammad Kamil Jafar N muhammad.kamil@iain-manado.ac.id Open Journal Systems <p>JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) merupakan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Manado yang bekerja sama dengan <a title="MoU" href="https://drive.google.com/file/d/1WgolK2_yg5xDgD5t8lmaxnIsQgO5nHmU/view?usp=sharing">Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI).</a></p> <p>JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) terbit 6 bulan sekali pada Juni dan Desember. Jurnal JINNSA mengundang para akademisi, ilmuan, sarjana, profesional dan peneliti untuk berkontribusi dalam bentuk artikel yang berkaitan dengan Sosiologi Agama, Keberagamaan, Agama dan Masalah sosial maupun isu-isu aktual yang berkaitan dengan Sosial Keagamaan. Mengenai sistematika penulisan, dapat dibaca pada halaman tersendiri. Tim Redaksi dapat mengubah/memperbaiki susunan kalimat tanpa mengurangi isi dari artikel yang telah dikirim.</p> <p>Fokus dan Scope dari JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) adalah artikel penelitian dari studi literatur maupun studi lapangan yang berdasarkan perspektif Sosiologi Agama, seperti kajian Agama dan Budaya, Agama dan Masyarakat, Konflik Agama, Agama dan Media, Agama dan Ekologi, serta hasil penelitian yang berkaitan dengan sosial-humaniora.</p> <p>&nbsp;</p> https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/790 Intensitas Penggunaan Gawai Terhadap Kecerdasan Emosi Siswa di MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado 2024-08-01T04:59:30+00:00 Indah Juliana Adam indahadam049@gmail.com Mastang Ambo Baba indahadam049@gmail.com Nur Evira Anggrainy nur.bahrain@iain-manado.ac.id <p><strong>Abstrak:</strong> Dilihat dari lingkungan kita saat ini banyak dari kalangan remaja yang terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gawai dan kurang merespon apa yang ada di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan kecerdasan emosi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Model 1 Plus Keterampilan Manado dengan jumlah populasi siswa sebanyak 967 orang. Sampel penelitian berjumlah 283 orang yang diambil berdasarkan dengan teknik <em>cluster random sampling</em><em>.</em> Metode pengumpulan data menggunakan skala intensitas penggunaan gawai yang disusun oleh peneliti berdasarkan pengertian dari intensitas penggunaan gawai. Skala kecerdasan emosi disusun oleh peneliti berdasarkan teori Peter Salovey dengan lima karakteristik kecerdasan emosi. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis korelasi pearson (<em>product moment</em>). Hasil analisis korelasi pearson (<em>product moment</em>) menunjukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan kecerdasan emosi pada siswa MAN Model 1 Plus Ketrampilan Manado. Koefisien korelasi rxy ≠ 0 dan berada pada interval -1 sampai dengan +1 yaitu -0,117. Berdasarkan taraf signifikansi diperoleh nilai sebesar 0,049 &lt; 0,05, dengan hasil penelitian bahwa jika intensitas penggunaan gawai tinggi maka kecerdasan emosi rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Kontribusi intensitas penggunaan gawai terhadap kecerdasan emosi siswa sebesar 1,4%.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Intensitas penggunaan gawai, Kecerdasan emosi, Remaja</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>Abstract: </em></strong><em>Judging from our current environment, many teenagers spend too much time playing with gadgets and do not respond to what is around them. The study’s purpose was to determine whether there is relationship between the intensity of the use of gadgets with emotional intelligence. The subjects used in the study were students of Madrasah Aliyah Negeri Model 1 Plus Manado Skills, with a total student population of 967 people. The research sample amounted to 283 people who were taken based on the cluster random sampling technique. The data collection method uses a scale of intensity of use of gadgets compiled by researchers based on understanding the intensity of use of gadgets. The emotional intelligence scale was compiled by researchers based on the theory of Peter Salovey with five characteristics of emotional intelligence. The analysis used in this research is Pearson correlation analysis (product moment). The Pearson correlation analysis (product moment) results show a significant negative relationship between the intensity of gadget use and emotional intelligence in MAN Model 1 Plus Manado Skills student. The correlation coefficient rxy ≠ 0 in the interval -1 to +1 is -0,117. Based on the level of significance obtained a value of 0.049 &lt;0.05, with the study’s results that if the intensity of use of devices is high, emotional intelligence is low. The results also showed that the contribution of the intensity of the use of gadgets to students’ emotional intelligence was 1.4%.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Intensity of Using Gadgets, Emotional Intelligence, Teenager</em></p> 2024-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/994 Islam Politik, Mistik, dan Kapitalisme 2024-08-01T05:29:37+00:00 Reza Adeputra Tohis reza.tohis@iain-manado.ac.id Budi Prayetno bprayetno55@gmail.com Muhammad Kamil Jafar N muhammad.kamil@iain-manado.ac.id Sofyan Tubagus sofyan.tubagus@iain-manado.ac.id <p>Islam politik sejak peristiwa 11 September 2001 telah menjadi <em>trend</em> dalam wacana Islam kontemporer dan menjadi tema utama dalam ruang-ruang diskusi baik formal maupun informal. Tumpukan wacana Islam politik menyebabkan minimnya pemahaman atas historisitas yang panjang dari islamisme. Padahal dalam historisitas tersebut akan terlihat bahwa banyak pemikir-pemikir Muslim, selain Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan seterusnya, yang memikirkan tentang Islam politik. Salah satunya adalah Tan Malaka. Artikel ini mengkaji pemikiran Tan Malaka dalam konteks Islam politik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian filsafat dengan teknik studi historis-faktual tokoh yang berfokus pada pemikiran salah seorang filsuf atau tokoh, baik pada topik tertentu dalam karyanya, maupun dalam seluruh karyanya. Di samping itu juga digunakan konsep eksternalisasi sebagai pendekatan analisis. Hasilnya adalah bahwa Tan Malaka memikirkan Islam Politik dalam konteks gerakan Pan-Islamisme. Pan-Islamisme merupakan gerakan mempersatukan umat muslim di seluruh dunia untuk perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme. Namun untuk mempersatukan umat Muslim diperlukan penyelesaian terhadap problem mistik dominasi kapitalisme. Tan Malaka mengatakan bahwa jika ingin mempersatukan umat muslim di dunia, maka harus melawan kapital dunia.</p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/980 Mispersepsi Masyarakat terkait Peran Istri dalam Hubungan Rumah Tangga. 2024-08-01T07:27:41+00:00 Gerry Satria Osananda gerrypatria55@gmail.com Nabila Zhikri Ramadanti zhikrin@gmail.com Teguh Setiandika Igiasi igiasi.setiandika@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mispersepsi yang terdapat di masyarakat mengenai peran istri dalam suatu rumah tangga menurut perspektif agama Islam dengan menggunakan teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini menjelaskan bahwa realitas sosial dibentuk melalui proses interaksi yang disepakati oleh masyarakat dan diinternalisasikan melalui proses sosialisasi. Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, persepsi mengenai peran istri dipengaruhi oleh budaya patriarki dan interpretasi agama yang bias. Urgensi penelitian ini berangkat dari anggapan bahwa Islam merupakan agama yang merugikan perempuan dengan segala aturan yang mengikatnya. Dimana hak-hak perempuan seolah dirampas dan diabaikan ketika ia sudah masuk dalam suatu pernikahan. Sehingga pernikahan terasa seperti momok yang menakutkan bagi sebagian besar perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana mispersepsi di masyarakat dapat terbentuk dan bagaimana sesungguhnya Islam memandang kedudukan perempuan di dalam suatu pernikahan. Penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber literatur seperti buku dan jurnal terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mispersepsi mengenai peran istri bukan berasal dari agama Islam itu sendiri, melainkan dari proses bagaimana ajaran-ajaran agama tersebut ditafsirkan, diajarkan, dan disosialisasikan.</p> 2024-08-01T07:25:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1048 Prinsip Keadilan Sosial dalam Islam 2024-08-23T09:08:31+00:00 St. Nur Syahidah Dzatun Nurain nur.syahidah@iain-manado.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep keadilan sosial dalam Islam melalui analisis mendalam terhadap teks-teks Al-Qur'an dan Hadis. Keadilan sosial dalam Islam merupakan prinsip fundamental yang menekankan pada perlakuan yang adil dan seimbang terhadap semua individu, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau hubungan pribadi. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip keadilan sosial yang tercermin dalam ajaran Islam dan menganalisis penerapannya dalam konteks sosial. Data primer dalam penelitian ini meliputi ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis yang relevan, sementara data sekunder mencakup buku-buku tafsir, kitab hadis, serta literatur akademik terkait. Teknik pengumpulan data melibatkan studi teks dan literatur, sedangkan analisis data dilakukan melalui pendekatan tematik dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep keadilan sosial dalam Islam meliputi perlakuan yang sama, keseimbangan, pemenuhan hak-hak individu, dan penerapan hukum yang adil tanpa memandang status sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa setiap individu wajib bersikap adil kepada semua orang, tanpa memandang status sosial atau hubungan personal baik itu kepada orang yang dibenci maupun kepada orang yang dicintai.</p> 2024-08-23T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/752 Interkoneksi Agama dengan Hedonisme 2024-08-31T05:22:25+00:00 Oktavia Amalia oktaviaamalia02@gmail.com <p>Kajian tentang interkoneksi agama dengan hedonisme sangat penting untuk dikaji lebih mendalam. Hal ini karena kajian tersebut tidak pernah berhenti untuk selalu diperdebatkan. Tujuan tulisan ini ingin memahami 3 hal: Pertama, paradigma interkoneksi agama dengan hedonisme. Kedua, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi interkoneksi agama dengan hedonisme. Ketiga, implikasi positif dan negatif interkoneksi agama dengan hedonisme terhadap kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan kepustakaan berlandaskan teori, adapun pengumpulan data dengan cara mengamati, mengidentifikasi dan dianalisis dengan teknik Hasil yang ditemukan 3 hal: Pertama, paradigma interkoneksi agama dengan hedonisme ada 3 bentuk: 1) hedonisme psikologi 2) hedonisme evaluasi 3) hedonisme rasionalisasi. Kedua, secara internal yang mempengaruhi interkoneksi agama dengan hedonisme ada 3 faktor : 1) kepribadian 2) sikap 3 konsep diri Adapun secara eksternal yang mempengaruhi interkoneksi agama dengan hedonisme ada 3 faktor: 1) kelompok sosial 2) lingkungan sosial 3) keluarga. Ketiga, implikasi positif terhadap interkoneksi agama dengan hedonisme ada 3 hal: 1) eseimbangan kehidupan 2) meningkatkan kualitas hidup 3) penerimaan dan empati. Sedangkan, implikasi negatif terhadap interkoneksi agama dengan hedonisme ada 3 hal: 1) tidak kesesuaian dengan ajaran moral agama 2) kelelahan spiritual 3) potensi kehilangan kontrol diri. Kesimpulan bahwa tulisan ini menunjukkan bahwa Temuan yang terpenting yaitu bermacam-macam bentuk Interkoneksi Agama dengan Sekularisme,&nbsp; beragamnya faktor-faktor yang mempengaruhi Interkoneksi Agama dengan Sekularisme, dan bervariasinya implikasi Interkoneksi Agama dengan Hedonisme.</p> 2024-08-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1095 Peran Kepemimpinan Di Era Multieduhealthtainment 5.0 2024-09-02T02:57:41+00:00 Dwi Ajeng Maulidya Makalao ajengmakalao167@gmail.com Nugraha Hasan nugraha.hasan@iain-manado.ac.id Harry Z Soeratin Hzss.hzss@gmail.com <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Tantangan kepemimpinan di era Multieduhealthtainment 5.0 mencakup perubahan teknologi, pergeseran dalam pendidikan, dan risiko penggunaan teknologi seperti keamanan data dan privasi. maka dari itu perlu untuk mengetahui Peran Kepemimpinan di Era Multieduhealthtainment 5.0 untuk memahami bagaimana kepemimpinan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan pesat dalam teknologi, pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang mempengaruhi cara individu dan organisasi berinteraksi dan beroperasi. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitik dokumen dan teknik analisis dokumen untuk menjelaskan situasi yang diteliti. Peran kepemimpinan di era Multieduhealthtainment 5.0 sangat penting dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang. Pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan penawaran serta memiliki kemampuan untuk memelihara kelompok dan membuat keputusan yang baik. Dari sudut pandang Islam, kepemimpinan harus mencerminkan nilai-nilai agama dan moral. Kepemimpinan dapat berperan penting dalam mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, dan hiburan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh dengan memanfaatkan teknologi canggih. Kepemimpinan harus beradaptasi dengan perubahan di era Multieduhealthtainment 5.0, mencerminkan nilai-nilai agama dan moral, serta menyesuaikan metode pendidikan baru.</span></span></p> 2024-09-02T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##