Jurnal JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa <p>JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) merupakan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Manado yang bekerja sama dengan <a title="MoU" href="https://drive.google.com/file/d/1WgolK2_yg5xDgD5t8lmaxnIsQgO5nHmU/view?usp=sharing">Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI).</a></p> <p>JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) terbit 6 bulan sekali pada Juni dan Desember. Jurnal JINNSA mengundang para akademisi, ilmuan, sarjana, profesional dan peneliti untuk berkontribusi dalam bentuk artikel yang berkaitan dengan Sosiologi Agama, Keberagamaan, Agama dan Masalah sosial maupun isu-isu aktual yang berkaitan dengan Sosial Keagamaan. Mengenai sistematika penulisan, dapat dibaca pada halaman tersendiri. Tim Redaksi dapat mengubah/memperbaiki susunan kalimat tanpa mengurangi isi dari artikel yang telah dikirim.</p> <p>Fokus dan Scope dari JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) adalah artikel penelitian dari studi literatur maupun studi lapangan yang berdasarkan perspektif Sosiologi Agama, seperti kajian Agama dan Budaya, Agama dan Masyarakat, Konflik Agama, Agama dan Media, Agama dan Ekologi, serta hasil penelitian yang berkaitan dengan sosial-humaniora.</p> <p>&nbsp;</p> en-US muhammad.kamil@iain-manado.ac.id (Muhammad Kamil Jafar N) nur.bahrain@iain-manado.ac.id (Nur Evira Anggrainy) Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Kerjasama Antar Umat Beragama dalam Melestarikan Lingkungan di Mapanget Kota Manado https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1264 <p><span lang="EN-US">Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kolaborasi lintas agama dalam kegiatan peduli lingkungan di Kecamatan Mapanget, Kota Manado. </span><span lang="EN-US">Kata Kunci: kolaborasi, tokoh agama, lingkungan, kerja bakti, gotong-royong, toleransi. </span><strong><span lang="EN-US">Metode: </span></strong><span class="citation-0"><span lang="EN-US">Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi: Penelitian</span></span><span lang="EN-US"> dilakukan di Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Indonesia. Manfaat dari penelitian ini Mengungkap berbagai program lingkungan yang melibatkan masyarakat Muslim dan Kristen di Mapanget, Memberikan bukti nyata tentang efektivitas kolaborasi lintas agama dalam kegiatan peduli lingkungan, Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kolaborasi dalam menjaga lingkungan. Hasil Penelitian ini terdapat berbagai program lingkungan yang melibatkan masyarakat Muslim dan Kristen di Mapanget, seperti kerja bakti, menjaga kebersihan dan saluran air, dan pemasangan lampu jalan, Tindakan nyata lebih efektif dalam membangun kesadaran lingkungan daripada kata-kata. Kerja sama antarumat beragama dalam melestarikan lingkungan sangat baik, Efek positif dari gotong-royong ini adalah terciptanya lingkungan yang bersih, terjaga, dan bebas banjir, serta hubungan sosial yang harmonis. Nilai Kebaharuannya yaitu Penelitian ini memberikan kontribusi baru pada pemahaman tentang kolaborasi lintas agama dalam kegiatan peduli lingkungan, Penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas agama tidak hanya memperkuat kesadaran lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarumat beragama.</span></p> <p>&nbsp;</p> Syahrul Nur Setiawan ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1264 Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0000 Ritual Dola Bulan Pada Masyarakat Muslim di Desa Tanamon Kec. Sinonsayang Kab. Minahasa Selatan https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1268 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Ritual keagamaan menjadi fenomena unik dan menarik perhatian masyarakat. akulturasi budaya dan agama mewarnai keragaman dan kekhasan masing-masing. Tradisi lokal dan tradisi agama mampu bersentuhan dan beradaptasi agar, dan mampu menyentuh hati masyarakat. Salah satu tradisi lokal atau berupa ritual pada masyarakat muslim Desa Tanamon Kec. Sinonsayang Kab. Minahasa Selatan yang terus terpelihara, serta masih eksis dan terus dilestarikan hingga begitu berpengaruhnya serta secara umum turun temurun dan tetap dilakukan sampai anak cucu sekarang ini dan mungkin hingga nanti sampai dengan masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dengan 3 informan dan juga dokumentasi. Sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tradisi ritual dola bulan merupakan tradisi atau perayaan yang dilakukan pada saat menjemput bulan suci Ramadan. Pemahaman warga masyarakat Desa Tanamon terhadap prosesi tradisi ritual dola bulan ini adalah sesuatu yang telah wajib dilakukan setiap tahun dalam menjemput bulan suci ramadan. Proses interaksi antara warga masyarakat Desa Tanamon dalam prosesi ritual dola bulan tersebut terjalin baik dan bahagia.</p> </div> </div> </div> Jumriati Jumriati ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1268 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0000 Identitas Komunitas Islam di Wilayah Perbatasan Indonesia-Filipina https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1270 <p><em><span lang="EN-US">The Indonesia-Philippines border region is a unique region due to the ethnic, cultural, and religious diversity that coexists. Islam plays a significant role as a collective identity that unites Muslim communities on both sides of the border, as well as being the foundation of values ​​in social, cultural, and economic life. This study aims to explore the dynamics of Muslim community life in the border region, focusing on social, cultural, educational, and political aspects, and how Islam functions as a social glue and symbol of collective identity. Through a qualitative descriptive approach, this study reveals that Islam is not only a spiritual guide but also a foundation of solidarity that strengthens cross-border relations. Religious traditions such as the Prophet's Birthday and joint prayers, as well as the acculturation of Islamic values ​​with local culture, create a unique social harmony. However, the community in this region also faces challenges, including the influence of modernization, social conflict, and marginalization of development. The results of the study show that Islamic identity in the border region is not only able to strengthen social cohesion, but also helps the community face the challenges of globalization without losing local traditions. In conclusion, Islam as a collective identity plays a strategic role in creating harmony and stability in the Indonesia-Philippines border region, although it requires more attention from various parties to maintain its sustainability.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> Taufani Taufani, Dighfar Kadengkan, Alfat Tarmun ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1270 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0000 Tradisi Mappalili Kabupaten Pinrang : Analisis Sosiologi https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1271 <p style="font-weight: 400;"><em>The Mappalili tradition is a unique tradition of the Bugis tribe which is still often found in society, one of which is in the district. Pinrang, South Sulawesi. This tradition is an activity of praying before entering the rice planting period which is usually carried out by people who work as farmers, with the hope that the harvest will be abundant and agricultural activities will avoid bad things. This activity is identified as a form of ritual that combines cultural and religious values. When people were still trapped under the influence of spiritual power, this ritual usually offered offerings, but since the arrival of Islam, everything has merged into a prayer ritual that is full of Islamic values. This article tries to redescribe the practices of the Mappalili tradition and examine the beginnings of this tradition developing in the district community. Pinrang utilizes previously existing writings using library research, which is then analyzed using Bourdieu's theory of practice. The results of the literature analysis show that the Mappalili tradition is carried out in three main processes, namely: tudang sipulung, Mabukka tana, Manre Sipulung, the Mappalili procession describes the sacred value of Durkheim who considers that this ritual is a sacred thing and can have bad consequences if it is not carried out, besides that it was found that If you look at it using Bourdieu's analysis, this tradition is a complementary strategy to other physical efforts that have been carried out by farmers, meaning that there is an approach to the Almighty Creator to get good results in increasing capital with material value. </em></p> Citra Buana Halil, Retno Angraeni S ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1271 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0000 Studi Sosiologi Agama terhadap Konflik Otoritas Agama dan Adat dalam Tradisi Ararem di Biak https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1276 <p style="font-weight: 400;"><em>This study aims to analyze the authority conflict between religion and tradition in the Ararem tradition in Biak society.Religion and tradition, as two influential normative systems, often complement each other, but in this case, a clash arises when tradition, through the Ararem tradition, dominates marriage, while the church advocates for holy matrimony. The large dowry requirement in the Ararem tradition hinders holy matrimony, causing tension between the two authorities.Using a qualitative approach and religious sociology study through the theory of authority conflict, this research reveals the dynamics of the relationship between religion and tradition and its impact on the social life of the Biak community.The study uses interviews, observations, and documentation to gather data, which is then analyzed to provide a deeperunderstanding of the imbalance between religion and tradition in marriage practices. The research was conducted in Biak Numfor, Papua.</em></p> Vinda Buiney, Denni Pinotoan, Natalia Lahamendu, Markus Wibowo ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1276 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0000 Gender dan Kebudayaan : Analisis Antropologi https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1277 <p><em><span lang="EN-US">This study aims to explore the relationship between gender and culture through an anthropological approach, with a primary focus on literature analysis. This study utilizes a variety of literature sources, including key theories such as gender performativity, intersectionality, and gender representation in cultural rituals. With a literature approach, this study critically reviews academic works from various disciplines, including anthropology, gender studies, and sociology, to develop a comprehensive theoretical framework. The results of the study show that gender construction cannot be separated from the cultural context that surrounds it. Cultural rituals play an important role in both reinforcing and challenging existing gender norms. In addition, the analysis shows that there is diversity in the concept of gender across cultures, such as the existence of non-binary gender categories in certain indigenous communities. This study also reveals that globalization and social dynamics contribute to the transformation of gender norms in modern society.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> Zahwa Fibrilia Sambayang, Aisyah Aqneshia Nurkhamiden, Farah Minabari ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jinnsa/article/view/1277 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0000