TARSIUS : Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif & Humanis
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius
<p style="text-align: justify;"><strong>TARSIUS: </strong><strong>Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif dan Humanis</strong>, is a peer-reviewed journal published twice a year in July and December by the <span style="background: white;">Faculty of Tarbiyah and Teacher Training</span>, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia.</p> <p style="text-align: justify;">Please read and understand the author's guidelines thoroughly. The author who submits a manuscript to the editors of <strong>TARSIUS: </strong><strong>Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif dan Humanis<em> </em></strong>must follow the author's guidelines. If the submitted manuscript does not follow the guidelines or uses a different format, it will be rejected by the editorial team before it is reviewed. The editorial team will only accept a manuscript that meets the specified format requirements.</p> <p style="text-align: justify;">The articles published in <strong>TARSIUS: </strong><strong>Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif dan Humanis</strong> have been double-blind-reviewed by peer reviewers. The decision on whether the scientific article is accepted or not in this journal will be the Editorial Board’s right based on the peer reviewer's recommendation.</p>Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manadoen-USTARSIUS : Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif & Humanis2964-0571Pendidikan Toleransi Beragama: Meningkatkan Literasi Islam Wasathiyah di Kalangan Gen-Z Muslim Di Kota Tangerang
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius/article/view/1447
<p>Kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia, khususnya di Kota Tangerang, menuntut adanya penguatan nilai-nilai toleransi beragama, terutama di kalangan generasi muda. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi Islam wasathiyah (moderat) di kalangan Gen-Z Muslim melalui pendekatan pendidikan toleransi beragama. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk workshop, diskusi interaktif, dan pembuatan konten edukatif yang melibatkan pelajar SMA dan mahasiswa sebagai sasaran utama. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan partisipatif, pemanfaatan media digital, serta evaluasi pra dan pasca kegiatan untuk mengukur efektivitas program. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap prinsip-prinsip Islam wasathiyah, seperti keseimbangan, keadilan, dan penghargaan terhadap keberagaman. Selain itu, program ini juga berhasil membentuk sikap positif peserta terhadap pentingnya toleransi antarumat beragama. Dengan demikian, penguatan literasi Islam <em>wasathiyah</em> melalui pendidikan toleransi beragama dinilai efektif sebagai strategi pembentukan karakter moderat di kalangan Gen-Z Muslim di wilayah urban seperti Kota Tangerang.</p>Ecep Ishak FariduddinJamal Ghofir
##submission.copyrightStatement##
2025-07-282025-07-287111510.30984/tarsius.v7i1.1447Guru sebagai Agen Perubahan, Bebaskan Siswa dari Perundungan Verbal
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius/article/view/1433
<p>Latar belakang dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah munculnya perundungan verbal oleh guru kepada siswa di sekolah yang dianggap rasional, karena berkaitan dengan penggunaan bahasa sehari-hari yang dipengaruhi oleh aspek sosio-historis dan sosio-kultural. Guru memegang peranan penting dalam proses perkembangan siswa, karena guru adalah pengganti orang tua selama siswa berada di sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka guru harus menjadi contoh yang baik bagi setiap muridnya, terutama dalam berbahasa. Bahasa akan selalu digunakan dalam proses mendidik siswa, yaitu digunakan dalam proses dialog, penyampaian materi belajar, berdiskusi dan lain sebagainya. Guru harus mampu memilah dan memilih bahasa yang baik untuk digunakan di sekolah agar siswa dapat meniru hal-hal yang baik. Bahasa tidak muncul begitu saja, melainkan muncul dalam praktik sosial masyarakatnya. Praktik penggunaan bahasa yang kurang tepat turut menyumbang permasalahan perundungan verbal. Perundungan verbal yang dipengaruhi oleh budaya dan praktik sosial masyarakat dalam menggunakan bahasa seakan dianggap sebagai hal yang wajar dan ternormalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk menawarkan perubahan dengan menciptakan kebiasaan baru dalam konteks pendidikan, sebagai tempat untuk memproduksi perilaku-perilaku positif. Kebiasaan baru yang ditawarkan adalah guru mampu berbahasa secara lebih positif agar siswa meniru hal yang positif guna menghilangkan perundungan verbal. Metode yang digunakan adalah <em>Participatory Action Research</em> (PAR) bersama komunitas guru Sekolah X sebanyak 33 orang. Kegiatan pengabdian ini dikemas dalam bentuk kegiatan ceramah dan diskusi untuk mencapai kebiasaan baru yang diharapkan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah guru Sekolah X cenderung sulit untuk mengubah perilaku mereka terkait dengan penggunaan bahasa dalam konteks sekolah yang dapat disebut sebagai resistensi budaya, yaitu adanya penolakan terhadap perubahan karena kebiasaan dan norma yang telah mengakar kuat dalam lingkungan sehari-hari para guru berkaitan dengan penggunaan bahasa sehari-hari. Resistensi budaya menyebabkan penggunaan bahasa kasar dianggap biasa dan tidak lagi dipandang sebagai bentuk perundungan pada konteks lingkungan masyarakat tertentu</p>Carolina Pusparani
##submission.copyrightStatement##
2025-07-282025-07-2871162710.30984/tarsius.v7i1.1433Perlindungan Perempuan dan Anak melalui Pendampingan Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Hegarmanah Kabupaten Jatinangor
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius/article/view/1427
<p>Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai dampak negatif dari perkawinan usia dini serta pentingnya perlindungan hak-hak perempuan dan anak. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode penyuluhan terhadap masyarakat dan orang tua wali, sosialisasi dan pada siswa-siswi SMK Babul Kamil dan SMA Negeri Jatinangor. Penyuluhan, sosialisasi, dan edukasi diberikan untuk memberikan informasi mengenai bahaya perkawinan usia dini dari segi kesehatan, psikologi, dan sosial ekonomi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat Desa Hegarmanah tentang dampak negatif perkawinan usia dini dan pentingnya perlindungan perempuan dan anak. Respon positif ditunjukkan oleh para orang tua dan remaja yang mulai menyadari pentingnya menunda pernikahan sampai mencapai usia matang. Selain itu, program ini juga berhasil membangun jejaring kerja antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan sekolah dalam upaya berkelanjutan untuk mencegah perkawinan usia dini.</p>Muhamad Abdul HalimKhomisah Khomisah
##submission.copyrightStatement##
2025-07-282025-07-2871284210.30984/tarsius.v7i1.1427Pelatihan Asesmen Holistik: Menilai dan Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini RA/TK di Kota Manado
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius/article/view/1340
<p>Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru RA/TK dalam melaksanakan asesmen holistik sebagai upaya menilai serta mengembangkan potensi anak usia dini. Melalui asesmen yang tepat sasaran, guru dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai perkembangan anak dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan satu kali pertemuan, diikuti oleh para guru RA/TK di wilayah Kota Manado. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif, di mana peserta secara aktif terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari penyampaian materi, sesi diskusi, hingga praktik langsung dalam merancang serta menerapkan instrumen asesmen. Berdasarkan hasil kegiatan, tercatat bahwa 85% peserta memperoleh pengetahuan baru, 78% berhasil menyusun instrumen asesmen holistik, dan 80% lainnya menunjukkan peningkatan keterampilan dalam pelaksanaan asesmen secara sistematis dan efektif. Namun demikian, beberapa peserta masih menghadapi kendala, terutama dalam hal keterbatasan waktu dan kemampuan teknis. Oleh sebab itu, disarankan agar kegiatan ini dilanjutkan dengan pendampingan berkelanjutan agar asesmen holistik dapat diterapkan secara konsisten. Secara umum, pelatihan ini berdampak positif dalam mendorong peningkatan mutu pembelajaran dan pengembangan anak usia dini.</p>Andi AsmaKadir KadirMutmainah MutmainahMuhammad TahirGina Nurvina DariseWadan Y AnuliGiska Iswara Halaa
##submission.copyrightStatement##
2025-07-282025-07-2871435110.30984/tarsius.v7i1.1340Optimalisasi Literasi Digital dan Branding Berbasis Ideologi Muhammadiyah di AUM Pendidikan Muhammadiyah Se-Kota Manado
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius/article/view/1460
<p>Pengabdian ini bertujuan mengoptimalkan literasi digital dan branding kelembagaan berbasis ideologi Muhammadiyah pada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Pendidikan di Kota Manado. Permasalahan utama adalah rendahnya penggunaan istilah resmi Persyarikatan dan minimnya integrasi nilai-nilai Muhammadiyah dalam media digital. Kegiatan dilaksanakan pada 23 Mei 2025 di Kampus II Universitas Muhammadiyah Manado, melibatkan sembilan AUM dari berbagai jenjang. Metode yang digunakan meliputi pemaparan materi, diskusi, dan simulasi digital. Materi mencakup penguatan ideologi, literasi digital, etika media, serta pemanfaatan teknologi seperti AI dan WordPress. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dan komitmen kolektif memanfaatkan situs MPI PDM Manado sebagai media publikasi bersama. Kesimpulannya, literasi digital ideologis penting untuk membangun citra publik AUM yang kuat, adaptif, dan berkarakter. Diperlukan pelatihan lanjutan dan tim media kolaboratif ke depan.</p>Faridi FaridiTaufiq TaufiqMuyassir ArifSaiful BongsoSukmawati SukmawatiIhzattul Faudzan Tuje
##submission.copyrightStatement##
2025-07-282025-07-2871526610.30984/tarsius.v7i1.1460Penguatan Nilai-Nilai Ekoteologi pada Peserta Didik di MTs Muhammadiyah Petta Kepulauan Sangihe
https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/tarsius/article/view/1553
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Permasalahan lingkungan yang terus meningkat memerlukan solusi dari berbagai sektor, termasuk pendidikan. Nilai-nilai ekoteologi, yang mengintegrasikan kesadaran ekologis dan nilai-nilai keagamaan, menjadi salah satu pendekatan strategis dalam menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai ekoteologi pada peserta didik MTs Muhammadiyah Petta di Kepulauan Sangihe melalui pendekatan berbasis pendidikan karakter islami dan aksi lingkungan. Metode pelaksanaan dilakukan dengan ceramah interaktif, diskusi, dan praktik lapangan seperti pembuatan kebun sekolah serta pengelolaan sampah berbasis lingkungan dan nilai-nilai tauhid. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman peserta didik terhadap keterkaitan antara iman dan tanggung jawab ekologis. Selain itu, kegiatan ini mampu mendorong perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan, memanfaatkan sampah organik, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sekitar. Kesimpulan dari kegiatan ini menyatakan bahwa integrasi ekoteologi dalam pembelajaran di madrasah efektif dalam membentuk karakter religius-ekologis peserta didik.</p>Abrari IlhamIsmail K UsmanMoh S RahmanKusnan KusnanMuhammad Afif SugihartoLidya BuchariMawaddah Warahma Lihawa
##submission.copyrightStatement##
2025-07-302025-07-3071677410.30984/tarsius.v7i1.1553