https://ejournal.iain-manado.ac.id/jinnsa/issue/feed Jurnal JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) 2025-07-18T09:12:52+00:00 Muhammad Kamil Jafar N [email protected] Open Journal Systems <p>JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) merupakan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Manado yang bekerja sama dengan <a title="MoU" href="https://drive.google.com/file/d/1WgolK2_yg5xDgD5t8lmaxnIsQgO5nHmU/view?usp=sharing">Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI).</a></p> <p>JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) terbit 6 bulan sekali pada Juni dan Desember. Jurnal JINNSA mengundang para akademisi, ilmuan, sarjana, profesional dan peneliti untuk berkontribusi dalam bentuk artikel yang berkaitan dengan Sosiologi Agama, Keberagamaan, Agama dan Masalah sosial maupun isu-isu aktual yang berkaitan dengan Sosial Keagamaan. Mengenai sistematika penulisan, dapat dibaca pada halaman tersendiri. Tim Redaksi dapat mengubah/memperbaiki susunan kalimat tanpa mengurangi isi dari artikel yang telah dikirim.</p> <p>Fokus dan Scope dari JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) adalah artikel penelitian dari studi literatur maupun studi lapangan yang berdasarkan perspektif Sosiologi Agama, seperti kajian Agama dan Budaya, Agama dan Masyarakat, Konflik Agama, Agama dan Media, Agama dan Ekologi, serta hasil penelitian yang berkaitan dengan sosial-humaniora.</p> <p>&nbsp;</p> https://ejournal.iain-manado.ac.id/jinnsa/article/view/1514 Kampung Islam di Pesisir Utara Sulawesi 2025-07-07T03:05:52+00:00 Nur Hidayanti [email protected] Rizal Fariduddin Jaelani [email protected] Nabila Lataifa Puili [email protected] Miranda Muharam [email protected] Fahruisya Arif [email protected] Maulida Inayati Modeong [email protected] Rifky Nahumarury [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami kehidupan masyarakat Islam di Desa Bulutui, Kecamatan Likupang Barat, Sulawesi Utara, khususnya dalam praktik keagamaan, nilai sosial, dan peran tokoh agama dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Informan penelitian dipilih secara purposive, terdiri dari tokoh agama, penyuluh agama, dan nelayan setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat Islam di Bulutui memiliki integrasi kuat antara religiusitas dan aktivitas ekonomi pesisir. Tokoh agama berperan penting bukan hanya sebagai pemimpin ritual, tetapi juga sebagai mediator sosial dan agen pembina moral masyarakat. Laut bagi mereka dimaknai bukan hanya sebagai sumber ekonomi tetapi juga ruang spiritual yang menghadirkan pengalaman religius dalam keseharian. Selain itu, tradisi lokal seperti larangan melaut pada hari Jumat dan 1 Muharram, serta praktik dzikir sebelum melaut, memperlihatkan akulturasi Islam dengan kearifan budaya setempat. Perempuan juga memiliki peran signifikan, baik dalam kegiatan ekonomi maupun dakwah agama. Namun demikian, tantangan berupa melemahnya nilai tradisi di kalangan generasi muda, keterbatasan pendidikan agama formal, serta perilaku menyimpang seperti konsumsi alkohol, masih menjadi perhatian dalam pembangunan spiritual masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya penguatan pendidikan agama berbasis lokal yang inklusif dan regenerasi tokoh agama untuk menjaga kesinambungan tradisi keislaman masyarakat pesisir.</p> 2025-07-07T03:05:51+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/jinnsa/article/view/1530 Sistem Ekonomi Keluarga Nelayan di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara 2025-07-17T13:07:47+00:00 Rahmat Kasim [email protected] Zahwa Fibrilia Sambayang [email protected] Sarah Minabari [email protected] Nathalia M Andini Maku [email protected] <p style="font-weight: 400;">This study aims to examine the economic system of fishing families in Bulutui Village, North Minahasa, emphasizing patterns of dependence on the sea and weather, work and profit-sharing systems, and the role of women in household economic activities. Bulutui Village was chosen as the research location because it represents a coastal community that still maintains a traditional economic structure based on social solidarity and local cultural values. This study used a qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation with five key informants: fishermen, fish traders, catch collectors, and fishermen's wives. Data analysis was conducted thematically through the stages of domain, taxonomy, componential, and cultural theme identification. The results indicate that the economic system of fishing families in Bulutui is flexible and adaptive, heavily influenced by weather conditions and the fishing season. The profit-sharing system in fishing activities demonstrates a collective work structure based on trust and the contribution of roles, such as divers (mudung) and work groups (soma). Women play a central role in catch management, fish distribution, and micro-enterprises such as food cultivation and sales. The economic strategies developed by fishing families are not only survival-oriented but also demonstrate social resilience through cooperative networks and a community-based moral economy. These findings underscore the importance of recognizing local economic systems as part of inclusive and sustainable coastal development.</p> 2025-07-17T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/jinnsa/article/view/1532 Dinamika Alat Tangkap Nelayan Pada Masyarakat Bulutui Kabupaten Minahasa Utara 2025-07-18T06:37:21+00:00 Fajrin Ramdhani Gobel [email protected] Alfat Tarmun [email protected] Julkivly Anjuan Anthe [email protected] <p>This study explores the dynamics of fishing gear usage within the fishing community of Bulutui Village, North Sulawesi, as part of a complex socio-ecological system. In this context, fishing tools such as <em>soma</em> (nets), <em>menjubi</em> (underwater spearfishing), compressors, and motorboats are not merely technical devices, but also reflect local knowledge, social solidarity, and inherited ecological adaptation strategies. Using a qualitative approach with participatory observation and in-depth interviews, this research highlights how Bulutui’s fishermen organize collective work structures in a flexible and fluid manner, grounded in trust, skills, and shared work ethics. The profit-sharing system is based on equitable contribution, governed by social norms and mutual consensus rather than formal documentation. Findings suggest that Bulutui’s fishing practices serve as a cultural resistance to exploitative economic models and provide an alternative model for sustainable fisheries management rooted in local values, social solidarity, and moral economy.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-07-18T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iain-manado.ac.id/jinnsa/article/view/1538 Dinamika Permainan Tradisional Pada Komunitas Nelayan di Desa Bulutui Kabupaten Minahasa Utara. 2025-07-18T09:12:52+00:00 Zidni Ilham Sayfudin [email protected] Farah Minabari [email protected] Muhammad Roffiq Virgiawan [email protected] Zuhriani Karnoto [email protected] <p>Penelitian ini mengkaji permainan tradisional sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat Islam di Desa Bulutui, Sulawesi Utara. Permainan seperti piong, kuong, kaki kuda, dan satipel bukan hanya berfungsi sebagai hiburan anak-anak, tetapi juga sebagai media pewarisan nilai-nilai sosial dan keislaman seperti ukhuwah, amanah, shiddiq, dan musyawarah. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan tokoh masyarakat lintas generasi, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional di Bulutui membentuk ruang edukatif yang menginternalisasikan nilai-nilai moral dan spiritual secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perubahan sosial dan dominasi teknologi digital telah menggeser praktik permainan ini dari ruang sosial anak-anak. Penelitian ini menekankan pentingnya pelestarian permainan tradisional sebagai strategi kebudayaan dan pendidikan karakter berbasis Islam dan kearifan lokal.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-07-18T09:12:51+00:00 ##submission.copyrightStatement##