PERGUMULAN ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI PULAU NAIN, KECAMATAN WORI, KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2019-2020 (STUDI KASUS MANDI SAFAR)
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Mandi Safar di Pulau Nain secara sejarah sudah dilaksanakan dengan serentak seluruh masyarakat Desa Nain dari tahun 1960-an namun pada tahun 1970-an terhenti dan mulai digalakkan lagi pada tahun 2017. Makna dari sombol-simbol yang digunakan dalam Tradisi Mandi Safar sebagai upaya masyarakat desa mengajarkan agama kepada generasi muda lewat budaya yang dapat dilihat dari penulisan wafaq yang diambil dari beberapa penggalan-penggalan ayat al-Quran. Makna Mandi Safar sebagai salah satu cara menyambung tali silaturahmi, terhindar dari bala’ dan wabah penyakit, juga sebagai memperlancar rejeki. Akulturasi budaya lokal dan Islam dalam konteks Mandi Safar di Nain tidak terlepas dari peran ulama yang mengajarkan syariat Islam di Pulau Nain. Proses akulturasi dilakukan dengan cara dialog kebudayaan.