Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting dan Menempel Dengan Media Daun di RA Al- Mujahidin Tomohon
Abstract
rtikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dan hasil dari peningkatan keterampilan motorik halus anak didik melalui kegiatan menggunting dan menempel dengan media daun di RA Al-Mujahidin Tomohon. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga tekhnik pengumpulan data tersebut diambil pada setiap siklus pertemuan. Penelitian ini juga melakukan analisis data dan pengecekan keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa peningkatan keterampilan motorik halus anak didik yang diupayakan guru melalui kegiatan menggunting dan menempel dengan media daun di RA Al-Mujahidin Tomohon yaitu melalui tiga langkah. Pertama yaitu membuat perencanaan awal dengan menentukan tanggal dan alokasi waktu pertemuan, tema, serta bahan dan alat yang akan digunakan saat kegiatan. Kedua, melaksanakan kegiatan dengan memberikan pengarahan sebelum memulai kegiatan, kemudian mengamati serta memperbaiki beberapa kesalahan anak didik untuk selanjutnya dicontohkan kepada mereka. Terakhir evaluasi dengan cara memberikan penilaian atas hasil pekerjaan para anak didik. Dalam melakukan penilaian, pertama guru melakukan pengamatan terhadap anak didik selama kegiatan berlangsung, kemudian mengisi lembar cheklist yang telah dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku. Keterampilan motorik halus anak didik di RA Al-Mujahidin Tomohon mengalami peningkatan. Data tersebut berdasarkan persentase perkembangan motorik halus anak di pertemuan tahap pertama terdapat 11 anak yang masih berada pada kategori belum berkembang, dan di tahap ketiga tidak ada lagi yang berada pada kategori tersebut. Sementara untuk nilai ketuntasan minimum dari tahap ke tahap juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data tersebut berdasarkan dari pertemuan tahap pertama hanya ada 16% ketuntasan nilai minimal, kini menjadi 89% di tahap ketiga.