MEMANDANG PERADABAN ABBASIYAH MENGGUNAKAN PEMIKIRAN IBNU KHALDUN
Abstract
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam kedua yang berdiri selama 500 tahun lebih, berdiri sejak tahun 750 M – 1258 M, dipimpin oleh 37 orang Khalifah selama masa berdirinya dinasti dan tercatat pernah memiliki wilayah kekuasaan yang luasnya mencapai 11,1 juta km². Artikel ini secara spesifik membahas tentang sejarah peradaban Dinasti Abbasiyah menggunakan filsafat sejarah Ibnu Khaldun. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah sebagai sarana berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah Dinasti Abbasiyah dilihat dari perspektif filsafat sejarah Ibnu Khaldun. Hasil pembahasan menunjukan bahwa lewat filsafat sejarah Ibnu Khaldun yang membagi tahapan perkembangan negara yaitu Dinasti Abbasiyah menjadi lima tahap sebagai berikut, (1) Tahap Konsolidasi, dimana tahapan ini adalah tahapan pra-pembentukan Dinasti Abbasiyah, (2) Tahap Tirani, tahap dimana para pemangku kekuasaan yang baru berusaha menguatkan Dinasti Abbasiyah yang baru berdiri itu dengan berbagai hal bahkan dengan cara kekerasan sekalipun, (3) Tahap Distribusi Pembangunan, tahap dimana pemerintah dinasti dan rakyat tercurah pada satu usaha bersama demi memajukan dinasti dan peradaban mereka, (4) Tahap Ketenangan, tahap dimana pemerintah dinasti dan rakyat berada pada puncak kemakmuran dan kesejahteraan dalam berbagai aspek, dan (5) Tahap Hidup Boros, tahap dimana pemerintah yang tenggelam dalam hidup mewah yang membuat merosotnya kualitas dan moralitas sehingga berdampak pada berbagai hal yang menyebabkan kemunduran suatu dinasti. Dalam perjalanan sejarah dinasti tersebut, ditemukan pula bahwa runtuhnya Dinasti Abbasiyah ini juga disebabkan karena melemahnya ashabiyah pada kalangan penyelenggara pemerintah yang membuat masuknya berbagai pengaruh dari berbagai golongan yang ingin merebut tampuk kekuasaan dinasti.