Melemahnya Ashabiyah Dalam Keruntuhan Dinasti Safawi
Abstract
Dinasti Safawi merupakan salah satu kerajaan Islam yang mencapai puncak kejayaan pasca kehancuarn Islam oleh bangsa Mongol. Dinasti ini cukup unik karena berawal dari tarekat lokal yang beraliran Syi’ah yang akhirnya bertransformasi ke arah politik dan menjadi sebuah kerajaan. Artikel ini secara spesifik membahas perkembangan Dinasti Safawi dengan perspektif filsafat sejarah Ibnu Khaldun. Berdasarkan teori tersebut, perkembangan dinasti Safawi dikategorikan dalam lima tahap, yaitu pendirian negara, pemusatan kekuasaan, kekosongan dan puncak kejayaan, kemalasan dan terakhir kehancuran. Dalam perjalanan sejarah tersebut, ditemukan bahwa keruntuhan Dinasti Safawi disebabkan oleh melemahnya Ashabiyah. Ashabiyah bisa diartikan sebagai tujuan bersama yang mengikat masing-masing individu dalam memajukan sebuah kelompok. Pada Dinasti Safawi, ashabiyahnya adalah ideologi Syi’ah dengan semangat kesalehan khas tarekat. Namun, ideologi tersebut akhirnya bergeser pada ambisi politik yang akhirnya justru melemahkan. Terkikisnya ashabiyah terlihat juga pada kualitas pribadi para pemimpin yang jauh dari nilai-nilai kesalehan.
Kata kunci : Dinasti Safawi, Keruntuhan, Ashabiyah.