Eksistensi Kenabian Perempuan Perspektif Faqihuddin Abdul Kodir dan Implikasinya pada Keulamaan Perempuan

  • Abdannisa Az-Zalfa Halid IAIN Manado
Keywords: Kenabian, Perempuan, Keulamaan, Faqihuddin Abdul Kodir

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep kenabian perempuan oleh Faqihuddin Abdul Kodir dan implikasinya pada keulamaan perempuan. Faqihuddin melalui metode Qira’ah Mubadalah, berupaya menyetarakan posisi perempuan dalam ranah kenabian dan keulamaan, dengan landasan prinsip kesalingan atau resiprokal. Meskipun ulama klasik seperti Abu Hasan Al-Asy’ari, Al-Qurtubi, Ibn Hajar Al-Asqalani, dan Ibn Hazm mengakui nabi perempuan, Faqihuddin juga menyoroti penafsiran ulang term maskulinitas seperti ‘rijalun’ pada ayat kenabian, yang dapat bermakna "orang-orang" secara umum. Ia berupaya menyetarakan posisi perempuan dalam ranah kenabian bahkan kerasulan dan keulamaan, dengan menyoroti bahwa ketiadaan nabi perempuan tidak boleh memarginalisasi spiritualitas dan keulamaan perempuan, sebab ulama adalah pewaris nabi dan keulamaan adalah kerja profetik berbasis keilmuan, bukan gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka, menggunakan analisis isi dan analisis diskursus terhadap karya Faqihuddin, terutama "Qira'ah Mubadalah", serta teks Al-Qur'an dan pandangan ulama klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faqihuddin mengurai bias gender dalam penafsiran agama, dengan membaca kembali ayat-ayat yang memiliki indikasi kenabian bahkan kerasulan pada perempuan yaitu pada Qs. Al-Qashash: 7, Qs. Yusuf: 109 An-Nahl: 43 dan Al-Anbiya: 7, yang memberikan dasar teologis bagi eksistensi kenabian perempuan, dan secara fundamental mendukung keulamaan perempuan, yang relevan dalam diskursus keislaman kontemporer.

References

’Arabi, Muhyiddin Ibnu. “Al-Futuhah Al-Makiyyah.” In 6. Kairo: Al-Hai’ah al-Ammah Al-Mishriyyah li al-Kitab, 1978.

Abdul-Baqi, Muhammad Fu’ad. Mu’jam Al-Mufahras Li Alfadz Al-Qur’an. Beirut: Dar Al Kutub Al Mishriyyah, 1992.

Ad-Damasyqi, Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi. “Labaabut Tafsir Min Ibnu Katsir.” Kairo: Muassasah Dar Al-Hilaal, 1994.

Fiantika, Feny Rita. Metodologi Penelitian Kualitatif. Padang: PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI, 2022.

Kodir, Faqihuddin Abdul. Qira’ah Mubadalah, Tafsir Progresif Untuk Keadilan Gender Dalam Islam. Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.

Manzhur, Abdullah Ibn. Lisan Al-’Arab, Vol. VI. Beirut: Dar Sadir, 1971.

Muthahhari, Asy-Syahid Murtadha. “Falsafah Kenabian.” Jakarta: Pustaka Hidayah, 1991.

Napilah, Paridah, Dadang Kuswana, and Bambang Qomaruzzaman. “Hanifiya : Jurnal Studi Agama-Agama Pandangan Masyarakat Tentang Keulamaan Perempuan.” Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama 4 (2021).

Noorhidayati, Salamah. KONTROVERSI NABI PEREMPUAN DALAM ISLAM, Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kenabian. Yogyakarta: TERAS, 2012.

———. Kontroversi Nabi Perempuan Dalam Islam (Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kenabian), 2012.

Shihab, M. Quraish. “TAFSIR AL-MISBAH, Pesan, Kesan & Keserasian Al-Qur’an.” In 4. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Wehr, Hans. A Dictionary of Modern Written Arabic. Wiesbaden: Otto Harrassowitz, 1971.

Zulaiha, Eni. “Fenomena Nabi Dan Kenabian Dalam Perspektif Al-Qur’an.” Al-Bayan: Jurnal Sutdi Al-Qur’an Dan Tafsir 1, no. 2 (2016): 149–64.

———. “Nabi Perempuan: Karakteristiknya Dalam Alquran Dan Kontroversi Pendapat Seputar Nabi Perempuan Di Kalangan Ulama.” Misykah: Jurnal LPPM IAI BBC, 2017, 1–25.

Published
2025-06-30
Section
Articles