KAJIAN Q.S AL-FAJR DALAM KARYA IBNU ‘ASYUR ANALISIS KRITERIA PENGGUNAAN KATA ISTI’ARAH ATAU SHIGAT SELAIN ISTI’ARAH

  • M. Yusriz Shobid Qolbi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Isti’arah, ’Q.S.Al-Fajr, Ibnui‘Asyur, Tafsir al-Tahrir waaal-Tanwir

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep isti'arah dalam tafsir Al-Qur'an, dengan fokus pada interpretasi Ibnu 'Asyur dalam kitabnya "Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir" terhadap ayat-ayat dalam surat al-Fajr yang mengungkapkan pesan-pesan simbolik melalui penggunaan isti'arah. Isti'arah adalah bentuk seni dalam”Al-Qur'an”yang menggunakan perumpamaan (serupa) yang bertujuan menarik perhatian pembaca dan pendengar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami konsep isti'arah yang dikemukakan oleh Ibnu 'Asyur dan perbedaannya dengan tafsir lain terkait surat al-Fajr. Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi tujuh ayat surat al-Fajr kajian tentang Isti'arah dalam konteksnya. Penafsiran Ibnu 'Asyur terhadap ayat-ayat tersebut memiliki tiga bentuk yang berbeda, yang membedakannya dari tafsir lain. Ibnu 'Asyur menyoroti kata isti'arah atau kata terkait dalam penafsirannya, yang menjadi ciri khas dan dianggap sebagai isti'arah mumtazah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan perbandingan. Ayat-ayat yang mengandung isti'arah diklasifikasikan, dijelaskan, dan dibandingkan dengan penafsiran dari mufassir lain. Data penelitian dikumpulkan melalui metode studi kepustakaan dengan mengacu pada sumber-sumber literatur yang relevan. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa konsep isti'arah dalam tafsir Al-Qur'an, khususnya dalam surat al-Fajr, memiliki interpretasi yang beragam. Penafsiran Ibnu 'Asyur yang menyoroti isti'arah dan kata terkait dianggap istimewa dan menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang penggunaan isti'arah dalam Al-Qur'an dan perbedaan pendekatan tafsir dari berbagai mufassir.

References

’Asyur, Muhammad al-Thahir ibn. Tafsîr Al-Tahrîr Wa Al-Tanwîr Juz 30. Tunisia: Dar Shuhnun li al-Nasyr wa al-Tauzi, 1997.

Ab Rahman, Roslan, Hashim Mat Zin, and Md Nor Abdullah. “Keindahan Gaya Bahasa Al-Quran : Suatu Tinjauan Isti’arah Dalam Juzuk Kedua.” ʻUlūm Islāmiyyah Journal 9 (2012): 35–58. https://doi.org/10.12816/0002840.

Arni, Jani. “Tafsir Al-Tahrir Wa Al Tanwir Karya Muhammad Al-Thahrir Ibn Asyur.” Jurnal Ushuluddin XVII, no. 1 (2011): 80.

Firdaus. “Hakikat Dan Majaz Dalam Al-Qur’an Dan Sunnah.” Jurnal Kajian Dan Pengembangan Umat 1, no. 1 (2018): 43–57.

Hamdan Hidayat. “Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an.” Al-Munir 2 (2020): 29–76.

Lahay, Srisna J., and Program. “METAFORA DALAM KAJIAN LINGUISTIK, SASTRA, DAN TERJEMAHAN: SEBUAH PENGANTAR,” 2020, 83–95.

Muhammad Panji Rahmadoni. “Bentuk Dan Tujuan Tasybih Dalam Al-Quran: Studi Aplikatif Analisis Balaghah.” Definisi: Jurnal Agama Dan Sosial-Humaniora Vol 1, No (2022): 45.

Nikmah, Lutfiyatun. “Penafsiran Ṭāhir Ibn ‘Āsyūr Terhadap Ayat-Ayat Tentang Demokrasi: Kajian Atas Tafsir Al-Taḥrīr Wa Al-Tanwīr.” Journal of Islamic Studies and Humanities 2, no. 1 (2017): 79–103. https://doi.org/10.21580/jish.21.2517.

Pakaya, Nurul ‘Aini. “FENOMENA USLUB ISTI’ARAH DALAM AL-QUR’AN (Studi Analisis Ilmu Bayan).” Al-‘AJAMI,Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab 05, no. 1 (2016): 117–30.

“Qur’an Kemenag.” Accessed March 20, 2023. https://quran.kemenag.go.id/.

Syafrijal, Syafrijal. “Tafsir Lughawi.” Al-Ta Lim Journal 20, no. 2 (2013): 421–30. https://doi.org/10.15548/jt.v20i2.39.

Published
2023-12-13
Section
Articles